He heh...... ~ AQIDAH FILSAFAT UIN SGD BANDUNG

He heh......

Kamis, 29 November 2007

[kumispheditox]

Bahasa senyuman?! Kayanya selintas tak terfikirkan istilah itu ke dalam benak kita. Yaa, itulah bahasa senyuman: tentang makna hidup dan kehidupan bijak. Mengapa orang jarang melakukan hal itu? Karena sering senyuman itu dilekatkan pada orang yang tidak normal. Justru senyuman punya banyak makna.
Pertama, ia bisa menyapa orang lain. Senyuman tak usah membutuhkan tangan: sebab dalam melambai senyuman menjadi punya banyak makna yang beda. Ia cukup murah: ia membuat kebaikan hanya dengan dirinya sendiri, bibir. Emang ada gitu senyuman yang pake pantat? Ada. Apa? Kentut. Itu bukan senyuman tapi sapa. He heh....tapi bukankah senyuman puka makna juga menyapa? Ya, tapi persoalannya bukan begitu. Bayangin kalo nyapa pake pantat. Kayaknya celana punya lobang tiga ‘kan. Ah ribetttt.

Kedua, ia bisa mengendalikan emosi, baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Bahkan ia adalah penangkal egois. Senyum bisa membuat orang marah jadi serba salah. Sekaligus membuat orang berdosa: ya, senyum bisa bikin orang jadi salah sangka.
Ketiga, ia bisa bikin awet muda: periang dan punya mimik yang cerah.
Keempat, ia dapat menarik respon sopan dari orang lain.
Kelima, mengatupkan bibir bisa dikatakan anti-sosial, namun bibir menganga adalah mempertontonkan aib: bukankah yang menempel di gigi adalah manifestasi dari prosentase maruk-rasuknya manusia?. Singkatnya, senyuman mampu memperlihatkan separuh diri kita.